![]() |
Analisis SWOT |
Ada sebuah ungkapan yang berbunyi, “gagal
mempersiapkan perencanaan sama dengan merencanakan kegagalan”. Ungkapan ini
juga berlaku dalam dunia politik praktis. Alam politik di era demokrasi modern
berbeda dengan era sebelumnya.
Dulu seorang pemimpin lahir penuh dengan balutan mitos
dan mistis secara turun-temurun. Setelah mitos dan mistis dihancurkan oleh
logika dan rasionalitas, maka kerja-kerja politik praktis menjadi sesuatu yang
terukur dan terencana.
Seorang calon pemimpin tak lagi bersikap pasif bak
putra mahkota yang menunggu penobatan. Seorang politisi dituntut untuk
melakukan aktivitas politik yang terencana dalam sebuah manajemen yang
baik.
Setiap perencanaan tak berlaku seragam bagi setiap
politisi. Seluruh perencanaan tersebut tentu harus disesuaikan dengan kondisi
objektif politisi bersangkutan. Salah satu metode untuk membuat perencanaan
adalah metode analisi SWOT.
Analisis SWOT dalam politik praktis adalah sebuah
metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengukur kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam menghadapi kontestasi politik. Keempat
aspek inilah yang membentuk sebuah singkatan SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, danThreats)
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik
dari spekulasi politik atau pertarungan dan mengidentifikasi faktor internal
dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan
tersebut.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah:
- bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada;
- bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada;
- bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada;
- dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Contoh analisis SWOT sederhana seorang kandidat
bupati:
- Strengths (kekuatan) : Muda; Ganteng; Cerdas; Pengusaha Sukses;
- Weaknesses (kelemahan) : Minim pengalaman Politik; Emosi labil; Tidak fasih bahasa daerah; kurang bergaul ke bawah.
- Opportunities (peluang) : Memiliki kedekatan dengan media; Jumlah pemilih pemula 30 persen; didukung oleh teman-teman pengusaha; Jumlah pemilih pelaku UMKM 15 persen.
- Threats (ancaman) : Lawan berpengalaman dalam politik; lawan sangat fasih bahasa daerah; Lawan calon petahana (incumbent); lawan dudukung oleh 57 % suara di DPRD.
Contoh perencanaan strategis yang dibuat berdasarkan
analisis SWOT di atas:
- Membuat program-program untuk merebut dukungan pemilih pemula dengan pendekatan bahasa anak muda. Hal ini untuk memaksimalkan kekuatan yang dimiliki untuk merebut peluang.
- Buat program-program untuk mendekati pelaku UMKM. Hal ini untuk menutupi kelelmahan citra kurang bergaul ke bawah;
- Optimalkan peran media untuk membongkar kasus-kasus yang terjadi selama kepemimpinan lawan dalam pemerintahan;
- Tarik lawan ke dalam lingkaran perdebatan akademis untuk menutupi kelemahan penguasaan bahasa daerah, sekaligus untuk menciptakan ancaman baru bagi lawan.
Demikian penjelasan singkat serta contoh analisis SWOT
dalam menyusun strategis politik praktis. Dalam pelaksanaannya tentu terdapat
berbagai kondisi yang harus diadaptasikan. Namun, setidak-tidaknya ini dapat
menjadi kerangka acuan dalam melakukan analisis. [MK]
Ilustrasi: conceptdraw.com